Lapas Permisan dan Kemenag Cilacap Sinergitas Pembinaan Kepribadian Narapidana

    Lapas Permisan dan Kemenag Cilacap Sinergitas Pembinaan Kepribadian Narapidana
    Masjid At-Tawwabun di Lapas Kelas IIA Permisan Nusakambangan laksanakan kegiatan pembinaan kepribadian warga binaan islam yang menggugah jiwa, Kamis (4/01). Dok Humas Vermis 1908

    NUSAKAMBANGAN - Masjid At-Tawwabun di Lapas Kelas IIA Permisan Nusakambangan laksanakan kegiatan pembinaan kepribadian warga binaan islam yang menggugah jiwa, Kamis (4/01).

    Ustadz Slamet Munir, perwakilan Kemenag Cilacap, memimpin ceramah mendalam tentang tafsir Al-Qur'an Al Baqarah ayat 36-37. Dalam ceramahnya, Ustadz Slamet Munir menjelaskan betapa setan memperdayakan Nabi Adam dan Hawa, sehingga keduanya dikeluarkan dari surga oleh Allah. Kesimpulan menarik disampaikan, di mana Allah menurunkan Nabi Adam di India, Hawa di Jeddah, dan Iblis di Basroh.

    Acara tersebut dihadiri dengan khidmat oleh warga binaan Pemasyarakatan Lapas Permisan. Mereka aktif mengikuti ceramah, memperdalam pemahaman agama, dan merenungkan pelajaran berharga dari kisah Nabi Adam dan Hawa.

    "Ketahuilah bahwa setan selalu berupaya memperdaya manusia. Keduanya, Nabi Adam dan Hawa, menjadi bukti betapa pentingnya menjaga iman dan taqwa agar tidak terjerumus dalam godaan setan. Semoga pembinaan rohani ini dapat membantu WBP menjalani sisa masa hukuman dengan penuh kesabaran dan keimanan, " Ucapnya.

    Pembinaan ini tidak hanya memberikan pencerahan spiritual tetapi juga menjadi momentum untuk merefleksikan perjalanan hidup dan memperbaiki diri di tengah-tengah lingkungan pembinaan Lapas Permisan.

    Candra Putra

    Candra Putra

    Artikel Sebelumnya

    Hotel Braling Purbalingga Kunjungi Lapas...

    Artikel Berikutnya

    Ikuti Secara Virtual Lapas Permisan Dalam...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Nagari TV, TVnya Nagari!
    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    Hendri Kampai: Utopia Indonesia, Irigasi Bagus dan Petani Bisa Panen Tiga Kali Dalam Setahun
    Hendri Kampai: Utopia Indonesia, Visi Indonesia Emas Namun Uang Kuliah Semakin Tak Terjangkau
    Hendri Kampai: Pemimpin Sejati Meninggalkan 'Legacy', Bukan Janji, Apalagi Hutang

    Ikuti Kami